7 Tips Cerdas Beli Rumah Pertama untuk Generasi Z

7 Tips Cerdas Beli Rumah Pertama untuk Generasi Z

GENERASI Z merupakan pemilik kelahiran antara tahun 1997 hingga awal 2010-an—kini mulai memasuki fase penting dalam kehidupan: membeli rumah pertama.

Dengan tantangan ekonomi yang berbeda dari generasi sebelumnya, membeli properti menjadi keputusan besar yang perlu dipikirkan matang.

Agar tidak salah langkah, berikut 7 tips cerdas untuk Gen Z yang ingin membeli rumah pertamanya.

1. Pahami Kebutuhan vs Keinginan

Sebelum mencari rumah, penting untuk membedakan kebutuhan dan keinginan. Rumah dengan tiga kamar tidur dan taman memang menarik, tapi apakah itu benar-benar Anda butuhkan saat ini?

Gen Z cenderung impulsif karena terpengaruh media sosial—maka pastikan keputusan membeli rumah bukan karena tren, tapi karena perencanaan jangka panjang.

2. Hitung Kemampuan Finansial Secara Realistis

Jangan memaksakan beli rumah di luar batas kemampuan. Cek pendapatan tetap, pengeluaran rutin, dan sisa yang bisa dialokasikan untuk cicilan.

Idealnya, cicilan KPR tidak lebih dari 30-35% dari penghasilan bulanan. Hindari risiko terjerat utang macet atau gagal bayar di masa depan.

3. Pilih Skema Pembiayaan yang Paling Tepat

Banyak Gen Z yang belum paham soal berbagai opsi pembiayaan. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah opsi umum, tapi pahami dulu bunga, tenor, dan total cicilan.

Pertimbangkan juga subsidi rumah pertama dari pemerintah, atau skema KPR syariah jika menghindari bunga.

  • Keuntungan: rumah bisa segera dimiliki dengan dana awal minim.
  • Risiko: bunga mengambang bisa membengkak cicilan.
  • Kerugian: terikat utang jangka panjang, sulit fleksibel pindah kerja/kota.

4. Teliti Lokasi dan Aksesibilitas

Lokasi rumah sangat menentukan nilai investasi jangka panjang. Pilih kawasan yang sedang berkembang, dekat dengan akses transportasi umum, fasilitas umum (sekolah, rumah sakit), dan tempat kerja.

Jangan tergiur harga murah tapi jauh dari pusat aktivitas Anda.

5. Periksa Legalitas dan Status Tanah

Gen Z cenderung percaya instan—hindari membeli rumah hanya berdasarkan brosur digital atau iklan di media sosial.

Pastikan rumah memiliki sertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (HGB) yang sah. Periksa juga izin mendirikan bangunan (IMB), PBB, dan jangan ragu berkonsultasi dengan notaris jika perlu.

6. Pertimbangkan Biaya Tambahan

Selain harga rumah, Gen Z juga perlu menghitung biaya-biaya lain seperti:

  • Biaya notaris
  • Pajak pembeli (BPHTB)
  • Biaya provisi bank
  • Asuransi rumah dan jiwa
  • Renovasi kecil (cat, lampu, AC, dll)

Jangan sampai membeli rumah, tapi kehabisan dana untuk tinggal di dalamnya.

7. Fokus pada Tujuan Jangka Panjang

Beli rumah bukan sekadar pencapaian sosial atau konten Instagram. Rumah adalah aset jangka panjang. Pikirkan apakah rumah tersebut bisa disewakan jika pindah kota, atau bisa dijual kembali dengan nilai lebih tinggi. Miliki visi, bukan hanya gengsi.

Kesimpulan: Wujudkan Mimpi dengan Strategi, Bukan Emosi

Membeli rumah pertama bagi generasi Z memang penuh tantangan, tapi bukan hal yang mustahil.

Dengan perencanaan keuangan yang matang, pemahaman risiko dan keuntungan, serta sikap teliti dalam memilih properti, Gen Z bisa memiliki rumah pertamanya dengan aman dan penuh keyakinan.

Ingat, rumah pertama adalah langkah awal menuju kemandirian finansial—bukan akhir dari perjalanan hidup.

Join The Discussion