MEMBELI rumah bekas bisa menjadi pilihan cerdas bagi banyak orang, terutama bagi pemula yang ingin memiliki hunian dengan harga lebih terjangkau dibanding rumah baru.
Namun, dibalik harganya yang lebih rendah, rumah bekas menyimpan sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Berikut ini adalah tips penting bagi pemula yang ingin membeli rumah bekas, agar prosesnya berjalan lancar, aman secara hukum, dan sesuai dengan harapan.
1. Tentukan Anggaran dengan Jelas
Langkah pertama adalah menentukan kemampuan finansial secara realistis. Hitung total dana yang tersedia, termasuk:
- Harga beli rumah
- Biaya renovasi atau perbaikan
- Biaya notaris dan pajak pembelian
- Biaya pindahan
Jika membeli dengan KPR, pastikan cicilan tidak melebihi 30–40% dari penghasilan bulanan agar keuangan tetap sehat.
2. Pilih Lokasi yang Strategis dan Aman
Lokasi adalah faktor utama dalam membeli rumah bekas. Pertimbangkan hal berikut:
- Dekat fasilitas umum (transportasi, sekolah, rumah sakit, pasar)
- Lingkungan aman dan bebas banjir
- Akses jalan mudah dan tidak masuk gang sempit
Jangan tergiur harga murah jika lokasinya menyulitkan aktivitas harian.
3. Cek Legalitas dan Dokumen Properti
Pastikan rumah yang ingin dibeli memiliki dokumen lengkap dan sah:
- Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB)
- IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir
- Surat jual beli asli jika rumah sudah pernah berpindah tangan
Mintalah bantuan notaris atau agen properti tepercaya untuk mengecek keabsahan dokumen.

4. Periksa Kondisi Fisik Rumah Secara Menyeluruh
Lakukan survei langsung dan cek kondisi rumah secara detail, terutama:
- Struktur bangunan (atap, dinding, pondasi)
- Instalasi listrik dan air
- Kondisi plafon, lantai, dan cat dinding
- Potensi rembesan atau rayap
Jangan ragu ajak teknisi atau arsitek untuk membantu menilai kebutuhan renovasi.
5. Hitung Estimasi Biaya Renovasi
Rumah bekas biasanya perlu perbaikan, meski tidak besar. Buat daftar bagian mana saja yang harus direnovasi, lalu hitung estimasi biayanya. Perbaikan umum meliputi:
- Ganti atap bocor
- Perbaikan kamar mandi
- Cat ulang
- Penggantian lantai atau plafon rusak
Gabungkan estimasi ini ke dalam total anggaran agar tidak melebihi budget awal.
6. Tanya Alasan Dijual dan Riwayat Rumah
Jangan sungkan bertanya kepada pemilik atau agen:
- Kenapa rumah dijual?
- Sudah berapa lama kosong?
- Pernah terjadi banjir atau konflik dengan tetangga?
Jawaban ini penting untuk menghindari risiko yang tidak terlihat.
7. Lakukan Negoisasi Harga dengan Cermat
Harga rumah bekas masih bisa dinegosiasikan, terutama jika ada kerusakan atau posisi rumah tidak terlalu strategis. Gunakan data hasil survei fisik dan kondisi pasar sebagai dasar penawaran.
8. Gunakan Jasa Notaris atau Agen Properti Tepercaya
Jika ini pembelian pertamamu, sangat disarankan untuk menggunakan bantuan profesional yang memahami proses jual beli rumah, termasuk:
- Mengurus proses balik nama
- Memastikan sertifikat tidak bermasalah
- Membuat perjanjian jual beli yang sah
Membeli rumah bekas bisa menjadi langkah awal yang tepat menuju kepemilikan properti, asalkan dilakukan dengan cermat dan penuh pertimbangan.
Jangan terburu-buru mengambil keputusan hanya karena harganya murah atau tergiur penampilan luar rumah.
Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa lebih percaya diri dan terhindar dari masalah di masa depan. Ingat, rumah bukan sekadar tempat tinggal—tapi juga aset jangka panjang yang harus dipilih dengan bijak.
Join The Discussion